Kata Mutiara 5

Hidup itu penuh masalah jangan kau tambah masalah tapi carilah solusi bukan lari

Kata Mutiara 1

Menebar Manfaat Untuk Umat

Kata Mutiara 2

Bila Tak Mampu Melakukan Kebaikan Jangan Lakukan Keburukan

Kata Mutiara 3

Biarkan Orang berkata apa, tapi dirimu tetap dalam kebaikan

Kata Mutiara 4

Tidaklah ujian itu mendatangimu melainkan kebaikan mengikuti dibelakannya bila kau bersabar

Jumat, 22 Juni 2012

BELAJAR DARI SEBATANG PENSIL


Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. "Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku ?. 
" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai." 
"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi. Mendengar jawab ini, sicucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada sinenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.
"Tapi nek,sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya
."Ujar si cucu.Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.
"Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil. "Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini.Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya". "Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses merautselesai, sipensilakanmendapatkanketajamannyakembali. Begitujugadengankamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik". "Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek.Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".. "Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu". "Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan.Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah berhati-hati dan sadar terhada psemua tindakanmu".   

Sabtu, 14 Januari 2012

Syair Imam Syafi'i


-_ مُدَارَاةُ الحَسُودِ صُعْبَةٌ _-
Mentolelir orang hasud itu sulit
وَدَارَيْتُ كُلَّ النَّاسِ لَكِنْ حَاسِدِى مُدَارَاتَهُ عَزَّتْ وَعَزَّ مِثَالُهَا
Aku dapat mentolelir semua orang, akan tetapi terhadap orang yang hasud bagiku sungguh hal itu sangat sulit
وَكَيْفَ يُدَارِى المَرْءُ حَاسِدَ نِعْمَةٍ*إِذَا كاَنَ لاَ يُرْضِيْهِ اِلاَّ زَوَالُهَا
Bagaimana bisa seseorang toleransi terhadap yang menghasud nikmat, sedang yang diinginkan adalah َ   hilangnya nikmat tersebut
-_ وَقَالَ فِى مُصَاحَبَةِ النَّاسِ _-
Komentar tentang pergaulan hidup
إِنْ غِبْتُ عَنْهُمْ فَشَرُّ النَّاسِ يَشْتُمُنِى*وَاِنْ مَرِضْتُ فَخَيْرُ النَّاسِ لَمْ يَعُدِ
Andaikata aku menjauhi mereka, maka segera muncul tanggapan negative mereka.
Dan seandainya aku sakit, maka tidak seorangpun menjengukku, sekalipun dari orang terbaik dari mereka.
وَاِنْ رَأَوْنِى بِخَيْرٍ سَاءَ هُمْ فَرَحِى*وَاِنْ رَأَوْنِى بِشَرٍّ سَرَّهُمْ نَكَدِىْ
Manakala mereka tahu aku dalam kesenangan, mereka mengusik kebahagiaanku itu.
Dan manakala mereka tahu aku dalam kesusahan, mereka semakin membebani penderitaanku.
-_ أَيْنَ الصَّدِيْقُ المُخْلِصُ _-
Mencari teman sejati
صَدِيْقٌ لَيْسَ يَنْفَعُ يَوْمَ بُوْسٍ*قَرِيْبٌ مِنْ عَدُوٍّ فِى القِيَاسِ
Tidak ada teman yang bisa diandalkan dapat memberikan pertolongan di saat sengsara, malah justru berbalik menjadi musuh
وَمَا يَبْقَى الصَّّدِيْقُ بِكُلِّ عَصْرٍ*وَلاَ الاِخْوَانُ إِلاَّ لِلتَّاسِى
Berteman itu tidak bisa langgeng setiap saat, demikian juga persaudaraan, kecuali jika ada pamrih mencari keuntungan.
عَمَرْتُ الدَّهْرَ مُلْتَسِمًا بِجُهْدِى*أَخَاثِقَةٍ فَأَلْهاَنِى التِّمَاسِى
Aku semarakkan hidup ini dengan penuh kesungguhan untuk mencari teman sejati, namun aku tak berhasil menemukannya.
تَنَكَّرَتِ البِلاَدُ وَمَنْ عَلَيْهَا*كَأَنَّ أُنَاسَهَا لَيْسُوْا بِنَاسِىْ
Negara dan penduduk di dunia ini sudah saling bermusuhan, seakan-akan mereka sudah tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
-_ أََخْلاَقُ النَّاسِ _-
Etika pergaulan
لَمْ يَبْقَ فِى النَّاسِ اِلاَّ المَكْرُ وَالْمَلَقُ*شَوْكٌ اِذَا لَمَسُوا زَهْرٌ اِذَا رَمَقُوا
Tidak ada dalam kehidupan pergaulan itu kecuali saling menjatuhkan dan atau saling kasih sayang. Suatu ketika akan terasa “duri” dan pada saat yang lain akan terasa “bunga”.
فَاِنْ دَعَتْكَ ضَرُوْرَاتٌ لِعِشْرَتِهِمْ*فَكُنْ جَحِيْمًا لَعَلَّ الشَّوْكَ يَحْتَرِقُ
Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka,
bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri itu.
-_ اِعْتِزَالُ النََََّاسِ _-
Memisahkan diri dari pergaulan
لَيْتَ الكِلاَبَ لَنَا كَانَتْ مُجَاوِرَةً*وَلَيْتَنَا لاَ نَرَى مِمَّا نَرَى أَحَدًا
Andaikata kita berteman dengan seekor anjing
lantaran tidak ditemukan seorang manusia
إِنَّ الكِلاَبَ لَتَهْدِي فَي مَوَاطِنِهَا*وَالخَلْقُ لَيْسَ بِهَادٍ شَرُّهُمْ أَبَدًا
Maka sesungguhnya seekor anjing pun mampu menunjukkan tempat tinggal kita
Sedang teman manusia belum tentu mau berbuat seperti itu, bahkan cenderung menyesatkan.
فَاهْرَبْ بِنَفْسِكَ وَاسْتَأْنِسْ بِوَحْدَتِهَا*تَبْقَى سَعِيْدًا اِذَا مَا كُنْتُ مُنْفَرِدًا
Maka pergilah anda seorang diri dan nikmatilah dalam kesendirianmu, tentu anda akan menemukan kebahagiaan.
-_ أَفْضَلُ الاِخْوَانِ _-
Teman yang ideal
أُحِبُّ مِنَ الاِخْوَانِ كُلَّ مُوَاتِي*وَكُلَّ غَضِيْضِ الطَّرْفِ عَنْ عَثَرَتِي
Aku mendambakan teman yang sehidup semati, mau merahasiakan kesalahan-kesalahan pribadiku.
يُوَافِقُنِي فِي كُلِّ أَمْرٍ أُرِيْدُهُ*وَيَحْفَظُنِي حَيًّا وَبَعْدَ مَمَاتِي
Sahabat yang baik adalah yang sering sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup atau selepas aku mati.
فَمَنْ لِي بِهَذَا؟ لَيْتَ أَنِّي أَصَبْتُهُ*لَقَاسَمْتُهُ مَالِى مِنَ الحَسَنَاتِ
Siapakah yang bisa berbuat begitu? Bila aku menemukan teman yang seperti itu, tentu akan kuberikan apa saja yang kumiliki.
صَفَّحْتُ اِخْوَانِى فَكَانَ أَقَلَّهُمْ*عَلَى كَثْرَةِ الاِخْوَانِ أَهْلَ ثِقَاتِى
Aku telah banyak bergaul dengan teman-temanku, namun yang dapat kupercaya hanya sebagian kecil dari kebanyakan mereka.
******************